Penyakit Cushing’s ektopik merupakan kondisi langka dimana tumor di luar kelenjar adrenalin (ektopik) memproduksi hormon adrenokortikotropik (ACTH) secara berlebihan, yang menyebabkan peningkatan produksi kortisol oleh kelenjar adrenal. Pendekatan terapi meliputi mengatasi sumber produksi ACTH ektopik dan mengelola efek hiperkortisolisme. Artikel ini akan membahas strategi pengobatan penyakit Cushing’s ektopik yang terkini.

Mengidentifikasi Sumber Produksi ACTH Ektopik:

Langkah pertama dalam pengobatan adalah identifikasi dan lokalizasi tumor yang menghasilkan ACTH. Ini biasanya melibatkan:

  1. Pemeriksaan Hormonal: Pengukuran tingkat ACTH dan kortisol dalam darah dan urin, serta tes supresi dengan deksametason.
  2. Imaging Diagnosis: CT scan atau MRI dari dada, perut, dan pelvis untuk mencari tumor ektopik.
  3. Tes Petrosal Sinus Sampling: Untuk membedakan antara sumber ACTH dari pituitari (Cushing’s penyakit) dan sumber ektopik.

Pilihan Pengobatan Terkini:

  1. Reseksi Tumor Ektopik:
    • Pengangkatan tumor adalah pilihan terapi utama jika tumor dapat diidentifikasi dan diakses secara bedah.
    • Pembedahan minimal invasif, seperti video-assisted thoracoscopic surgery (VATS), mungkin digunakan untuk tumor paru-paru.
  2. Terapi Medis:
    • Jika tumor tidak dapat dioperasi atau pasien tidak cocok untuk pembedahan, terapi medis dapat digunakan untuk mengontrol produksi kortisol.
    • Obat-obatan seperti ketoconazole, metyrapone, dan mitotane dapat menghambat sintesis kortisol di kelenjar adrenal.
    • Inhibitor reseptor kortisol, seperti mifepristone, juga dapat digunakan untuk mengurangi efek kortisol.
  3. Terapi Radiasi:
    • Radiasi stereotactic seperti CyberKnife dapat menjadi opsi jika lokasi tumor diketahui tetapi tidak dapat diangkat dengan aman.
  4. Terapi Bilateral Adrenalectomy:
    • Pengangkatan kedua kelenjar adrenal dapat dipertimbangkan sebagai langkah terakhir jika sumber tumor ACTH tidak dapat diidentifikasi atau dikelola dengan cara lain. Ini menghilangkan sumber kortisol tetapi memerlukan terapi pengganti kortikosteroid seumur hidup.

Manajemen Efek Hiperkortisolisme:

  1. Kontrol Hipertensi dan Diabetes:
    • Pengelolaan hipertensi dengan antihipertensi dan diabetes dengan antidiabetik sesuai kebutuhan.
  2. Pencegahan Osteoporosis:
    • Terapi dengan bisphosphonates atau agen lain untuk mengurangi risiko fraktur tulang.
  3. Dukungan Psikologis:
    • Konsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mengatasi efek mental dan emosional penyakit Cushing’s.

Pendekatan Multidisiplin:

Pengobatan penyakit Cushing’s ektopik sering memerlukan kerjasama tim medis yang multidisiplin, termasuk:

  1. Endokrinologis: Untuk manajemen hormonal.
  2. Ahli Bedah: Untuk reseksi tumor jika mungkin.
  3. Ahli Onkologi: Untuk kemoterapi atau terapi radiasi pada kasus tertentu.
  4. Spesialis lainnya: Seperti ahli jantung, ahli tulang, dan psikiater.

Kesimpulan:

Penyakit Cushing’s ektopik merupakan tantangan klinis yang memerlukan pendekatan individualisasi dalam pengobatan. Reseksi tumor adalah pilihan terbaik jika memungkinkan, namun terapi medis, radiasi, atau adrenalectomy bilateral adalah opsi lain jika pembedahan tidak layak. Pengelolaan komplikasi hiperkortisolisme dan dukungan psikologis juga menjadi aspek penting dalam perawatan. Penelitian terus berlangsung untuk mengembangkan terapi yang lebih efektif dan spesifik dengan efek samping yang lebih sedikit. Keputusan pengobatan harus dibuat berdasarkan evaluasi komprehensif dari setiap pasien, dengan mempertimbangkan semua opsi terapi dan potensi risiko serta manfaatnya.