MOLECULAR-DESIGNS – Pangeran Antasari adalah salah satu sosok pahlawan nasional Indonesia yang berjuang melawan kolonialisme Belanda di Kalimantan. Lahir pada tahun 1797 di Kesultanan Banjar, ia merupakan pemimpin yang berani dan menjadi simbol perlawanan di Kalimantan Selatan.

Kehidupan Awal dan Latar Belakang Kepemimpinan
Pangeran Antasari lahir dengan nama Gusti Muhammad Seman. Ia adalah keturunan langsung dari Sultan Banjar, membuatnya memiliki posisi penting dalam struktur sosial dan politik di Kesultanan Banjar. Sejak muda, Antasari telah menunjukkan ketertarikan yang besar pada ilmu pengetahuan dan kepemimpinan.

Perjuangan Melawan Penjajah
Pangeran Antasari naik ke panggung sejarah ketika Belanda mulai memperluas pengaruh mereka di Kalimantan. Pada tahun 1859, beliau mengambil alih kepemimpinan perlawanan terhadap Belanda setelah Sultan Adam, penguasa Banjar, menandatangani perjanjian yang menguntungkan Belanda. Antasari menyatakan perang terbuka terhadap Belanda, memobilisasi rakyat dan pemimpin lokal untuk melawan penjajahan.

Perang Banjar
Perang Banjar (1859-1905) adalah puncak perlawanan Pangeran Antasari. Dengan dukungan dari suku-suku Dayak dan rakyat Banjar, beliau mengorganisir serangan-serangan gerilya terhadap pasukan kolonial. Pangeran Antasari dikenal akan taktik perang gerilanya yang efektif, yang membuat Belanda kesulitan untuk mengendalikan wilayah tersebut.

Kemunduran dan Pengasingan
Meskipun berjuang dengan gigih, Pangeran Antasari dan pasukannya menghadapi kesulitan karena kurangnya persediaan dan penyakit. Pada tahun 1862, beliau terpaksa mundur ke hulu sungai Tabalong karena sakit cacar yang akhirnya menyebabkan kematiannya pada 11 Oktober 1862. Namun, semangat perlawanan yang dipelopori oleh beliau terus berkobar di Kalimantan Selatan.

Warisan dan Penghormatan
Pangeran Antasari dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia pada tahun 1961 oleh Presiden Soekarno. Nama beliau diabadikan dalam berbagai bentuk sebagai penghormatan atas dedikasinya. Di Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan, Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor berganti nama menjadi Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, mengambil nama dari Pangeran Antasari yang bergelar Sultan Aji Muhammad Sulaiman setelah menjadi raja. Selain itu, berbagai monumen dan jalan di Kalimantan Selatan dan di seluruh Indonesia dinamai menurutnya, mengingatkan generasi masa kini dan mendatang tentang pengorbanan yang beliau lakukan untuk negeri.

Kisah Pangeran Antasari merupakan bagian dari mozaik perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau merupakan simbol dari keberanian, keteguhan, dan semangat yang tidak pernah padam dalam melawan penjajahan.